Steve Jobs pernah jadi mahasiswa Stanford, tapi gak pernah lulus dari sana. Bukan karena DO, tapi dia memilih berhenti menjadi mahasiswa, walau tdk pernah berhenti belajar. Dia cerita, meski sudah resign dari status formal mahasiswa, dia tetap berkeliaran di kampus, ikut duduk kuliah utk pelajaran2 yg dia suka.
Dia membuktikan diri bahwa ijazah tidak lebih penting dari ilmunya itu sendiri. Tidak pernah lulus dari Stanford, tapi diundang utk memberi ceramah saat universitasnya mengadakan acara wisuda..ada gak ya univ seperti ini di Indonesia? Memberi tempat terhormat bagi "alumni" nya yg gak sempat lulus..
Dalam perspektif Steve Jobs, manusia harus menjalani hidup dengan rangkaian karya sebelum kematian datang.
Steve Jobs bilang," karyamu akan mengisi sebagian besar hidupmu, satu-satunya cara untuk benar-benar puas adalah melakukan apa yang kamu percayai sebagai pekerjaan besar. Dan, satu satunya cara untuk melakukan pekerjaan besar adalah mencintai apa yang kamu lakukan. Jika kamu belum menemukannya, teruslah mencari. Jangan berdiam diri. Seperti semua masalah hati, kamu akan mengetahuinya jika kamu telah menemukannya".
Pertanyaan yg menggelayut pikiran sy,"pekerjaan besar apa yg sedang kamu lakukan? Catatan karya apa yg akan mengisi hari2 mu menuju kematian? Sudahkan kamu mencintai apa yg kamu lakukan?"
Jika kita masih lebih sering berkeluh kesah ttg pekerjaan kita, selalu merasa berat setiap kali pekerjaan menghampiri kita, selalu merasa ingin lari dari semua tanggung jawab yg ada dipundak kita, mungkin itu tanda kalau kita belum menemukan cinta dari pekerjaan kita.
Sebagaimana kata Jobs, tanpa cinta tdk ada kerja besar, tanpa kerja besar tentu takkan ada karya besar. Besok pagi saat terjaga, semoga kita semua sudah menemukan cinta atas semua pekerjaan yg kita lakukan, sehingga karya2 besar bisa mengisi hari2 kehidupan kita sebelum datang kematian.
copas darifb tanpa nama :D
